Artikel ini berisi rangkuman logika matematika. Artikel ini berisi kalimat, pernyataan, pernyataan majemuk, kuantor, negasi, ekuivalensi, aljabar logika, hingga penarikan kesimpulan
Kalimat
Kalimat terbagi menjadi 2, yaitu :
Kalimat Terbuka
Kalimat terbuka (disebut juga sebagai kalimat non-deklaratif atau kalimat bukan pernyataan) merupakan kalimat yang tidak mempunyai nilai logis atau nilai kebenaran yang pasti.
Contoh kalimat terbuka :
- x adalah 3
- y + 1 > 1
- Kemana kamu selama ini?
Kalimat Tertutup
Kalimat tertutup (disebut juga sebagai kalimat deklaratif atau kalimat pernyataan) merupakan kalimat yang mempunyai nilai logis atau nilai kebenaran yang pasti.
Contoh kalimat tertutup :
- 3 + 1 = 4 (benar)
- Hasil kali 10 dengan 4 adalah 40 (benar)
- Semua bilangan prima adalah ganjil (salah)
- x² - x + 2 < 0
Pernyataan Majemuk
Pernyataan majemuk merupakan gabungan dari 2 pernyataan atau lebih yang dihubungkan dengan operasi logika matematika.
Contoh operasi logika matematika :
- Konjungsi (Λ)
- Disjungsi (V)
- Implikasi (→)
- Biimplikasi (↔)
Nilai kebenaran pernyataan majemuk bergantung pada pernyataan penyusun dan biasanya disusun pada sebuah tabel kebenaran.
Konjungsi (Λ)
- Menyatakan hubungan dan
- Hanya bernilai benar jika kedua pernyataan benar
- Tabel kebenaran
p |
q |
p Λ q |
Benar |
Benar |
Benar |
Benar |
Salah |
Salah |
Salah |
Benar |
Salah |
Salah |
Salah |
Salah |
- Contoh
- p : 7 adalah bilangan ganjil (B)
q : 7 adalah bilangan prima (B)
p Λ q : 7 adalah bilangan ganjil dan ganjil (B) - p : 7 adalah bilangan ganjil (B)
q : 7 adalah bilangan genap (S)
p Λ q : 7 adalah bilangan ganjil dan genap (S) - p : 7 adalah bilangan bukan prima (S)
q : 7 adalah bilangan genap (S)
p Λ q : 7 adalah bilangan bukan prima dan genap (S)
Disjungsi (V)
- Menyatakan hubungan atau
- Hanya bernilai salah jika kedua pernyataan salah
- Tabel kebenaran
p |
q |
p V q |
Benar |
Benar |
Benar |
Benar |
Salah |
Benar |
Salah |
Benar |
Benar |
Salah |
Salah |
Salah |
- Contoh
- p : 7 adalah bilangan ganjil (B)
q : 7 adalah bilangan prima (B)
p Λ q : 7 adalah bilangan ganjil atau ganjil (B) - p : 7 adalah bilangan ganjil (B)
q : 7 adalah bilangan genap (S)
p Λ q : 7 adalah bilangan ganjil atau genap (B) - p : 7 adalah bilangan bukan prima (S)
q : 7 adalah bilangan genap (S)
p Λ q : 7 adalah bilangan bukan prima atau genap (S)
Implikasi
- Menyatakan hubungan jika p maka q
- Hanya bernilai salah jika p benar dan q salah
- p disebut sebagai premis/hipotesis, q disebut sebagai konsekuen/kesimpulan
- Tabel kebenaran
p |
q |
p → q |
Benar |
Benar |
Benar |
Benar |
Salah |
Salah |
Salah |
Benar |
Benar |
Salah |
Salah |
Benar |
- Contoh
- p : Hari ini mendung (B)
q : Hari ini akan hujan (B)
p → q : Jika hari ini mendung, maka hari ini akan hujan (B) - p : Hari ini mendung (B)
q : Hari ini akan hujan (S)
p → q : Jika hari ini mendung, maka hari ini tidak akan hujan (S) - p : Hari ini tidak mendung (S)
q : Hari ini akan hujan (B)
p → q : Jika hari ini tidak mendung, maka hari ini akan hujan (B) - p : Hari ini tidak mendung (S)
q : Hari ini tidak akan hujan (S)
p → q : Jika hari ini tidak mendung, maka hari ini tidak akan hujan (B)
Biimplikasi
- Menyatakan hubungan jika p maka q
- Bernilai benar jika salah satu pernyataan benar
- Tabel kebenaran
p |
q |
p → q |
Benar |
Benar |
Benar |
Benar |
Salah |
Benar |
Salah |
Benar |
Benar |
Salah |
Salah |
Benar |
- Contoh
- p : Suhu bumi meningkat (B)
q : Es kutub akan mencair (B)
p → q : Jika suhu bumi meningkat, maka es kutub akan mencair (B) - p : Suhu bumi meningkat (B)
q : Es kutub tidak akan mencair (S)
p → q : Jika suhu bumi meningkat, maka es kutub tidak akan mencair (S) - p : Suhu bumi meningkat (S)
q : Es kutub akan mencair (B)
p → q : Jika suhu bumi tidak meningkat, maka es kutub akan mencair (S) - p : Suhu bumi tidak meningkat (S)
q : Es kutub tidak akan mencair (S)
p → q : Jika suhu bumi tidak meningkat, maka es kutub tidak akan mencair (B)
Negasi (~)
- Merupakan ingkaran atau kebalikan dari suatu pernyataan
- Tabel Kebenaran
p |
~p |
Benar |
Salah |
Salah |
Benar |
- Contoh
- p : Suhu bumi meningkat (B)
~p : Suhu bumi tidak meningkat (S)
Kuantor
Digunakan untuk menyatakan apakah suatu pernyataan itu berlaku untuk semua atau tidak.
Kuantor Universal (∀)
- Menyatakan semua atau setiap
- Bernilai benar jika tidak ditemukan nilai yang membuat p salah
- Contoh
- Semua kuadrat bilangan real merupakan bilangan real positif (S)
- Semua kuadrat bilangan real merupakan bilangan real positif atau nol (B)
Kuantor Eksistensial (∃)
- Menyatakan terdapat, beberapa, atau sebagian dalam pernyataan
- Bernilai benar jika ditemukan nilai yang membuat p benar
- Contoh
- Ada mahasiswa Indonesia yang memiliki usaha sendiri (B)
- Tidak ada mahasiswa Indonesia yang memiliki usaha sendiri (S)
Ekuivalensi
- Ekuivalensi dua pernyataan majemuk dapat dicari dengan menggunakan tabel kebenaran dan aljabar logika matematika yang dilambangkan dengan ≡
- Jenis tabel kebenaran
- Tautologi, hasil akhirnya bernilai benar semua
- Kontradiksi, hasil akhirnya bernilai salah semua
- Kontingensi, hasil akhirnya terdapat nilai benar dan salah
Aljabar Logika Matematika
Aljabar atau sifat dalam operasi logika matematika:
Idempoten
- p Λ p ≡ p
- p V p ≡ p
Komplemen
- p Λ ~p ≡ (S)
- p V ~p ≡ (B)
Absorpsi
- p Λ (p V q) ≡ p
- p V (p Λ q) ≡ p
Involusi
- ~(~p) ≡ p
Identitas
- p Λ (B) ≡ p
- p V (B) ≡ (B)
- p Λ (S) ≡ (S)
- p V (S) ≡ p
Komutatif
- p Λ q ≡ q Λ p
- p V q ≡ q V p
Asosiatif
- p Λ (q Λ r) ≡ (p Λ q) Λ r
- p V (q V r) ≡ (p V q) V r
Distributif
- p Λ (q V r) ≡ (p Λ q) V (p Λ r)
- p V (q Λ r) ≡ (p V q) Λ (p V r)
Implikasi
- p → q ≡ ~p V q
- p → q ≡ ~q → ~p
- q → p ≡ ~p → ~q
- p ↔ q ≡ (p → q) Λ (q Λ p)
De Morgan
- ~(p Λ q) ≡ ~p V ~q
- ~(p → q) ≡ p Λ ~q
- ~(p V q) ≡ ~p Λ ~q
- ~(p ↔ q) ≡ ~p ↔ q ≡ p ↔ ~q
- ~(∃.p) ≡ ∀.(~p)
- ~(∀.p) ≡ ∃.(~p)
Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan jika p Λ q → c bersifat tautologi (nilai akhirnya benar semua). Terdapat 3 rumus
logis dalam penarikan kesimpulan :
- Modus Ponen
- Modus Tollen
- Silogisme
Modus Ponen
Jika p terjadi maka q terjadi, dan p terjadi lagi, maka dipastikan q terjadi.
Premis 1 : p → q
Premis 2 : p
Kesimpulan : q
Modus Tollen
Jika p terjadi maka q terjadi, namun q tidak terjadi, maka dipastikan p tidak terjadi.
Premis 1 : p → q
Premis 2 : ~q
Kesimpulan : ~p
Silogisme
Jika p terjadi maka q terjadi, dan jika q terjadi maka r terjadi, maka dipastikan jika p terjadi maka r terjadi juga.
Premis 1 : p → q
Premis 2 : q → r
Kesimpulan : p → r